Jokowi Bantah Isu Banjir TKA China, Di Sana Malah Antek Indonesia

Jokowi Bantah Isu Banjir TKA China, Di Sana Malah Antek Indonesia

Isu tenaga kerja asing, terutama China, menjadi sorotan publik. Isu tersebut merembet kepada isu lainnya, yakni antek asing dan aseng.

Presiden Joko Widodo lantas menjawab bahwa isu tersebut tidaklah benar. Karena jumlah tenaga kerja asing secara keseluruhan, termasuk China, hanya sekitar 0,03 persen."Di sini hanya 24 ribu (TKA China).

Kita (TKI) di sana 80 ribu, di sana malah antek Indonesia, kalau ngomongnya antek-antekan. Jangan seperti itu," tegas Jokowi pada Kongres ke-20 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).

Jokowi memaparkan terdapat isu 10 juta TKA China membanjiri Indonesia.

Jawaban tersebut ia sampaikan untuk menepis isu yang beredar"Isu-isu seperti ini banyak dipercayai. Kalau enggak saya terangkan berulang-ulang, dipikir sebuah kebenaran," ucapnya.

Keberadaan TKA, menurut Jokowi, juga ada di negara-negara lainnya.

Tujuannya tak lain adalah memperbaiki sumber daya manusia yang ada di negara masing-masing.Seperti di Uni Emirat Arab jumlah TKA mencapai 80 persen, Arab Saudi 33 persen, Brunei 32 persen, Singapura 24 persen, hingga Malaysia 5 persen.

Sementara itu, jumlah TKA di Indonesia saat ini hanya 0,03 persen."Indonesia 0,03 persen, 1 persen aja tidak ada kok diramein. Jutaan dari mana? Ngitungnya kapan? Tanya imigrasi sudah kelihatan," tegas Jokowi.

Selain TKA, Jokowi juga menyoroti soal isu antek asing ataupun aseng. Menurutnya, di pemerintahan yang ia pimpin, isu tersebut telah kandas.Terlebih dengan adanya nasionalisasi sejumlah pengelolaan sumber daya alam.

Contohnya Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola Prancis dan Jepang, serta Blok Rokan yang dikelola Chevron, yang keduanya kini telah jatuh di tangan Pertamina.

sumber: kumparan.com

Tweet